Monday, June 23, 2008

Lowongan Farmasi PT. Novell

Original Message (dikutip dari milis Farmasiana)
Subject: lowongan di pt novell
From: "juan tjiu sion"
Date: Tue, June 24, 2008 9:04 am
To: mimosa@uninet. net.id
------------ --------- --------- --------- --------- --------- -

Dear Fabiola,

Email saya: Juan.Ts@novellpharm .com.

Saat ini ada lowongan untuk posisi staff registrasi di PT Novell
Pharmaceutical Laboratories.
Kriteria:
S1 Farmasi/Apoteker, fresh graduate atau berpengalaman sebagai staff
registrasi
Menguasai bahasa Inggris aktif dan pasif
Kemampuan berinteraksi dan berkomunikasi dengan baik
Status: pegawai tetap dengan masa percobaan 3 bulan
Peminat harap hubungi email ini atau indah@novellpharm. com

Terimakasih,

Mimi

Read More...

Lowongan Supervisor Formulasi

(ditulis oleh Amaliya Vidiyanti di milis Farmasiana)
Perusahaan kami sedang mencari spv formulasi untuk bagian R&D di guardian pharmatama tangerang.

Persyaratannya sbb :

1. Laki-laki, fresh graduated atau pengalaman kerja di bagian formulasi

2. Fasih dalam berbahasa inggris

3. Minimal ipk 3.0

4. Mengerti mengenai formulasi obat

5. bersedia untuk di tempatkan di tangerang

6. bersedia jika di tempatkan di shift 2



Bagi teman-teman yang berminat, lamaran dapat dikirimkan melalui email ke alamat email: leeeya_vidi@ yahoo.com, paling lambat diterima tanggal 30 Juni 08. bersedia untuk bekerja mulai bulan Juli 08.

Read More...

Friday, April 18, 2008

Jatuh Cinta Dan Kemarahan

- Jawaban.com -

Suatu hari sang guru bertanya kepada murid-muridnya: "Mengapa ketika seseorang sedang dalam keadaan marah, ia akan berbicara dengan suara kuat atau berteriak?"

Seorang murid setelah berpikir cukup lama mengangkat tangan dan menjawab: "Karena saat seperti itu ia telah kehilangan kesabaran, karena itu ia lalu berteriak."

"Tapi..." sang guru balik bertanya, "lawan bicaranya justru berada di sampingnya. Mengapa harus berteriak? Apakah ia tak dapat berbicara secara halus?"

Hampir semua murid memberikan sejumlah alasan yang dikira benar Menurut pertimbangan mereka. Namun tak satupun jawaban yang memuaskan.

Sang guru lalu berkata: "Ketika dua orang sedang berada dalam situasi kemarahan, jarak antara ke dua hati mereka menjadi amat jauh walau secara fisik mereka begitu dekat. Karena itu, untuk mencapai jarak yang demikian, mereka harus berteriak. Namun anehnya, semakin keras mereka berteriak, semakin pula mereka menjadi marah dan dengan sendirinya jarak hati yang ada di antara keduanya pun menjadi lebih jauh lagi. Karena itu mereka terpaksa berteriak lebih keras lagi."

Sang guru masih melanjutkan: "Sebaliknya, apa yang terjadi ketika dua orang saling jatuh cinta? Mereka tak hanya tidak berteriak, namun ketika mereka berbicara suara yang keluar dari mulut mereka begitu halus dan kecil. Sehalus apapun, keduanya bisa mendengarkannya dengan begitu jelas. Mengapa demikian?"

Sang guru bertanya sambil memperhatikan para muridnya. Mereka nampak berpikir amat dalam namun tak satupun berani memberikan jawaban.

"Karena hati mereka begitu dekat, hati mereka tak berjarak. Pada akhirnya sepatah katapun tak perlu diucapkan. Sebuah pandangan mata saja amatlah cukup membuat mereka memahami apa yang ingin mereka sampaikan."

Sang guru masih melanjutkan: "Ketika kamu sedang dilanda kemarahan, janganlah hatimu menciptakan jarak. Lebih lagi hendaknya kamu tidak mengucapkan kata yang mendatangkan jarak di antara kamu. Mungkin di saat seperti itu, TAK mengucapkan kata-kata mungkin merupakan cara yang BIJAKSANA. Karena waktu akan membantumu."


Suatu hari sang guru bertanya kepada murid-muridnya: "Mengapa ketika seseorang sedang dalam keadaan marah, ia akan berbicara dengan suara kuat atau berteriak?"

Seorang murid setelah berpikir cukup lama mengangkat tangan dan menjawab: "Karena saat seperti itu ia telah kehilangan kesabaran, karena itu ia lalu berteriak."

"Tapi..." sang guru balik bertanya, "lawan bicaranya justru berada di sampingnya. Mengapa harus berteriak? Apakah ia tak dapat berbicara secara halus?"

Hampir semua murid memberikan sejumlah alasan yang dikira benar Menurut pertimbangan mereka. Namun tak satupun jawaban yang memuaskan.

Sang guru lalu berkata: "Ketika dua orang sedang berada dalam situasi kemarahan, jarak antara ke dua hati mereka menjadi amat jauh walau secara fisik mereka begitu dekat. Karena itu, untuk mencapai jarak yang demikian, mereka harus berteriak. Namun anehnya, semakin keras mereka berteriak, semakin pula mereka menjadi marah dan dengan sendirinya jarak hati yang ada di antara keduanya pun menjadi lebih jauh lagi. Karena itu mereka terpaksa berteriak lebih keras lagi."

Sang guru masih melanjutkan: "Sebaliknya, apa yang terjadi ketika dua orang saling jatuh cinta? Mereka tak hanya tidak berteriak, namun ketika mereka berbicara suara yang keluar dari mulut mereka begitu halus dan kecil. Sehalus apapun, keduanya bisa mendengarkannya dengan begitu jelas. Mengapa demikian?"

Sang guru bertanya sambil memperhatikan para muridnya. Mereka nampak berpikir amat dalam namun tak satupun berani memberikan jawaban.

"Karena hati mereka begitu dekat, hati mereka tak berjarak. Pada akhirnya sepatah katapun tak perlu diucapkan. Sebuah pandangan mata saja amatlah cukup membuat mereka memahami apa yang ingin mereka sampaikan."

Sang guru masih melanjutkan: "Ketika kamu sedang dilanda kemarahan, janganlah hatimu menciptakan jarak. Lebih lagi hendaknya kamu tidak mengucapkan kata yang mendatangkan jarak di antara kamu. Mungkin di saat seperti itu, TAK mengucapkan kata-kata mungkin merupakan cara yang BIJAKSANA. Karena waktu akan membantumu."

Read More...

[Scholarship] Quality Use of Medicines

The Quality Use of Medicines and Pharmacy Research Centre is a part of
the Sansom Institute at the University of South Australia click here
and is interested in recruiting students to undertake Masters or PhD
programs in the Quality Use of Medicines area.

Please find details of the next round of the AusAID Leadership
Awards for students from eligible countries at
www.ausaid.gov.au/scholar/default.cfm

You will note that applications close on 30 June 2008. At the time of
application, Applicants must have an offer of admission into their
nominated university.
Ideally, applications for admission should be made to UniSA by 30 April
2008.

It is important to note that the ALA Scholarship is assessed on a
competitive basis taking into account the applicants previous academic
achievement, clearly demonstrated leadership qualities and proposed
study programs that relate to strengthening the development capacity of their
countries. Applicants must come from countries listed in the brochure.

ALAS is targeted towards potential scholars who have already demonstrated

a high level of personal and academic achievement.

We anticipate around 150 scholarships will be awarded in 2009 for study
at Masters and Doctoral level

Annette Paschke
Project Coordinator QUMPRC
University of South Australia
Australia
e-mail: apaschke@bigpond.net.au

(dikutip dari milis Farmasiana)

Read More...

Pertapa Muda dan Kepiting

Suatu ketika di sore hari yang terasa teduh, tampak seorang pertapa
muda sedang bermeditasi di bawah pohon, tidak jauh dari tepi sungai.
Saat sedang berkonsentrasi memusatkan pikiran, tiba-tiba perhatian
pertapa itu terpecah kala mendengarkan gemericik air yang terdengar
tidak beraturan.

Perlahan-lahan, ia kemudian membuka matanya. Pertapa itu segera
melihat ke arah tepi sungai di mana sumber suara tadi berasal.
Ternyata, di sana tampak seekor kepiting yang sedang berusaha keras
mengerahkan seluruh kemampuannya untuk meraih tepian sungai sehingga
tidak hanyut oleh arus sungai yang deras.

Melihat hal itu, sang pertapa merasa kasihan. Karena itu, ia segera
mengulurkan tangannya ke arah kepiting untuk membantunya. Melihat
tangan terjulur, dengan sigap kepiting menjepit jari si pertapa
muda. Meskipun jarinya terluka karena jepitan capit kepiting, tetapi
hati pertapa itu puas karena bisa menyelamatkan si kepiting.

Kemudian, dia pun melanjutkan kembali pertapaannya. Belum lama
bersila dan mulai memejamkan mata, terdengar lagi bunyi suara yang
sama dari arah tepi sungai. Ternyata kepiting tadi mengalami
kejadian yang sama. Maka, si pertapa muda kembali mengulurkan
tangannya dan membiarkan jarinya dicapit oleh kepiting demi
membantunya.

Selesai membantu untuk kali kedua, ternyata kepiting terseret arus
lagi. Maka, pertapa itu menolongnya kembali sehingga jari tangannya
makin membengkak karena jepitan capit kepiting.

Melihat kejadian itu, ada seorang tua yang kemudian datang
menghampiri dan menegur si pertapa muda, "Anak muda, perbuatanmu
menolong adalah cerminan hatimu yang baik. Tetapi, mengapa demi
menolong seekor kepiting engkau membiarkan capit kepiting melukaimu
hingga sobek seperti itu?"

"Paman, seekor kepiting memang menggunakan capitnya untuk memegang
benda. Dan saya sedang melatih mengembangkan rasa belas kasih. Maka,
saya tidak mempermasalahkan jari tangan ini terluka asalkan bisa
menolong nyawa makhluk lain, walaupun itu hanya seekor kepiting,"
jawab si pertapa muda dengan kepuasan hati karena telah melatih
sikap belas kasihnya dengan baik.

Mendengar jawaban si pertapa muda, kemudian orang tua itu memungut
sebuah ranting. Ia lantas mengulurkan ranting ke arah kepiting yang
terlihat kembali melawan arus sungai. Segera, si kepiting menangkap
ranting itu dengan capitnya. "Lihat Anak Muda. Melatih mengembangkan
sikap belas kasih memang baik, tetapi harus pula disertai dengan
kebijaksanaan. Bila tujuan kita baik, yakni untuk menolong makhluk
lain, bukankah tidak harus dengan cara mengorbankan diri sendiri.
Ranting pun bisa kita manfaatkan, betul kan?"

Seketika itu, si pemuda tersadar. "Terima kasih, Paman. Hari ini
saya belajar sesuatu. Mengembangkan cinta kasih harus disertai
dengan kebijaksanaan. Di kemudian hari, saya akan selalu ingat
kebijaksanaan yang Paman ajarkan."
Sumber: Pertapa Muda dan Kepiting oleh Andrie Wongso

Read More...

Tuesday, April 1, 2008

Pengurus

PENGURUS HARIAN
IKAFARMA-UMS
(Ikatan Keluarga Alumni Farmasi Universitas Muhammadiyah Surakarta)
Periode Tahun 2007 – 2012
Sekretariat : Fakultas Farmasi Universitas Muhammadiyah Surakarta
Jl. Ahmad Yani Tromol Pos I Pabelan Kartasura Sukoharjo 57102
Telf. 0271717417 psw 301 web : ikafarma-ums.blogspot.com




DEWAN PENASEHAT
Dekan Fakultas Farmasi UMS

KETUA
Agung Widiyanto, S.Farm., Apt


SEKRETARIS :
1.M Arif Hartono, S.Farm., Apt
2.Bagus Giarto, S.Farm., Apt

BENDAHARA :
1.Andhi Trisnawati, S.Farm., Apt
2.Mariska Sri Harlianti, S.Farm., Apt

Sie Data dan Informasi :
1.Waskitho, S.Farm., Apt
2.Sri Wahyuni, S.Farm., Apt
3.Setyo Nurwaini, S.Farm
4.Esti Anumingrum, S.Farm., Apt
5.Azizah Munaya, S.Farm., Apt

Koordinator Wilayah :
Kalimantan : Aisyah , S.Farm., Apt
Riau : Lizawati, S.Farm., Apt
Lampung : Yudi, S.Farm., Apt
Jawa Timur : Asih Prihatin Ela K, S.Farm., Apt
Jakarta & Jabar : Saidah, S.Farm., Apt
Pekalongan,Tegal : Nuruzzaman, S.Farm., Apt
Semarang, Kendal : Dwi Haryani, S.Farm., Apt
Purwodadi : Nurul Irfan, S.Farm., Apt
Solo,Sukoharjo : Endro Nugroho, S.Farm., Apt
Klaten : M.Nawawi, S.Farm., Apt
Sragen, Karanganyar : Nanang S, S.Farm., Apt
Boyolali : Tatang Kurniawan, S.Farm., Apt
Purwakarta,Cilacap : Koko Widiyanto

Read More...

Tuesday, February 26, 2008

Pharmacists needed and valued by U.S. Air Force

More Growing Occupations than Any Other Industry
According to the Bureau of Labor Statistics, 8 of the 20 fastest growing occupations are in the healthcare field. Candidates in this industry can expect to be in demand for the next decade. Check out a career in this fast growing industry. Workers Seek New Opportunities
In a recent Yahoo! HotJobs survey of job satisfaction, 30 percent of workers said they are actively looking for a new job in 2008. With companies looking to fill new headcount goals, now is a good time to look for your ideal job.
Yahoo! HotJobs Featured Employer: U.S. Air Force
As a Pharmacist with the U.S. Air Force, you're part of the medical team that affects the patient's healing process. You'll collaborate with doctors to develop the right medication therapy to heal the men and women in the U.S. Air Force. There are many ways to make a difference in your career:

• Advise medical teams
• Confer with physicians and nurses
• Take advantage of advanced education
• Get leadership opportunities
• Option to work across the U.S. and all over the world
• Earn 30 days of vacation with pay per year

Be a respected partner in making real decisions on the job.
Click here now to find out more.

Qualifications:
You must be a U.S. citizen age 18-42 and have obtained a B.S. in Pharmacy or be in the process of obtaining a Pharm.D. from an accredited institution. You must have a valid U.S. license to practice pharmacy or obtain licensure within one year of graduating.

Read More...